SDN Purwantoro 2 Malang : Memperkenalkan, menghargai dan melestarikan tarian tradisional di kalangan generasi muda



Upaya untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari tarian tradisional adalah sebuah langkah penting dalam melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan budaya populer modern, seni tradisional seringkali terpinggirkan. Namun, inisiatif seperti yang diambil oleh SDN Purwantoro 2 Kota Malang adalah langkah luar biasa untuk memperkenalkan, menghargai, dan melestarikan tarian tradisional di kalangan generasi muda.

Pendidikan dan literasi mengenai pentingnya belajar tari tradisional memiliki dampak yang jauh lebih dalam daripada sekadar mempelajari gerakan fisik. Ini juga melibatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial. Melalui tarian tradisional, anak-anak dapat terhubung dengan akar budaya mereka, mengembangkan rasa hormat terhadap leluhur mereka, dan merasakan kekayaan dan keindahan dalam budaya mereka sendiri.

Kegiatan edukasi tari tradisional yang dilakukan oleh SDN Purwantoro 2 Kota Malang merupakan langkah yang berharga. Dengan menghadirkan narasumber yang memiliki pengalaman dalam dunia tari, seperti Marsa Adristicita Ratri Artanti, Abdullah Muhammad Yusuf, dan Dr. Robby Hidajat, siswa mendapatkan wawasan yang mendalam mengenai makna dan nilai dari tari tradisional. Kehadiran mereka sebagai contoh teladan yang nyata bahwa tarian bukanlah batasan gender, serta tari tradisional dapat menggabungkan unsur-unsur modern untuk tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.

Pentingnya melestarikan tari tradisional juga ditekankan oleh Marsa Adristicita Ratri Artanti, yang menunjukkan bahwa tari tidak hanya bermanfaat secara fisik, tetapi juga dapat memberikan kesehatan mental. Mengingat bahwa tari sering kali dianggap sebagai ekspresi perempuan, Marsa berusaha menghilangkan stigma ini dan menginspirasi anak laki-laki untuk ikut serta dalam seni tari.

Dalam konteks lokal, Marsa memiliki visi untuk mengintegrasikan seni tari dengan pariwisata, yang dapat memberikan dampak positif pada sektor UMKM. Ini menunjukkan bagaimana seni tradisional tidak hanya berfungsi sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai sumber potensi ekonomi dan kemajuan lokal.

Abdullah Muhammad Yusuf juga memberikan pandangan yang serupa, bahwa seni tari tidak mengenal batasan gender dan bisa diikuti oleh siapa saja. Pengalaman pribadinya dalam menemukan minat pada dunia tari membuktikan bahwa pendidikan sejak dini dapat memunculkan antusiasme yang kuat dalam seni budaya.

Lebih dari sekadar kelas-kelas teori, Dr. Robby Hidajat menekankan pentingnya praktik langsung dalam menumbuhkan minat siswa pada seni tari. Ini menciptakan pengalaman yang mendalam, memungkinkan siswa merasakan keindahan dan tantangan di balik gerakan-gerakan tari tradisional.

Langkah-langkah yang diambil oleh SDN Purwantoro 2 Kota Malang dan narasumber yang terlibat dalam upaya ini merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan seni tradisional dapat menginspirasi dan membentuk pandangan serta nilai-nilai positif dalam diri generasi muda. Dengan melestarikan tari tradisional, tidak hanya budaya yang dijaga, tetapi juga potensi kreativitas, empati, dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita. (Gamasawiji)

Berita lainnya terkait ini : https://www.rri.co.id/iptek/339859/siswa-sdn-purwantoro-2-ditekankan-pentingnya-belajar-tarian-tradisional


0 Komentar